Thứ Năm, 20 tháng 10, 2011

Saya Tidak Percaya Telpon sebagai Asisten: Blunder Google (Andy Rubin)

Sepertinya Andy Rubinmengikuti jejak para CEO (Black Berry CEO, Motorola CEO, Sony CEO, Microsoft CEO) yang membuat quote/pernyataan bluder seperti CEO BlackBerry yang mengatakan kalau kita seharusnya menggunakan keyboard fisik bukan touch screen dan tak berapa lama RIM mengeluarkan BlackBerry Touchscreen.

Andy Rubin with Android Phone

Andy Rubin with Android Phone

Kembali ke Andy Rubin pada acara AsiaD di Hong Kong 2001 yang diselenggarakan oleh AllThingsD mengatakan

Saya tidak percaya sebuah telpon sebagai asisten. Telpon adalah alat untuk komunikasi, kamu tidak seharusnya berkomunikasi dengan telpon. Kamu seharusnya berkomunikasi dengan seseorang dilain tempat dengan telpon.

Atau dalam bahasa inggrisnya seperti ini

I don’t believe that your phone should be an assistant. Your phone is a tool for communicating. You shouldn’t be communicating with the phone; you should be communicating with somebody on the other side of the phone.

Sepertinya tidak menunggu lama pernyataan ini akan mendapat tanggapan beragam, bahkan berdasar tangkapan dari pembaca TUAW walaupun sebagian fanboy tapi tidak sedikit yang juga pegguna Android mereka rata2 meengatakan kalau pernyataan Andy Rubin ini konyol.

Seperti tanggapan dari Arnan de Gans yang mengatakan, kenapa Android Phone ada Camera dan Game jika bertujuan hanya untuk komunikasi dengan orang lain?

DanRanda lain lagi, dia memberikan argumen yang lebih panjang dan komplet dan menanyakan bagaimana mungkin Andy Rubin tidak menyukai voice control tapi Google sendiri beberapa aplikasinya menggunannya. Walaupun di akui DanRanda kalau Google juga menelurkan karya hebat seperti Google Search, Google Maps dan Google Mail.

tbasil87 mengatakan kalau Andy Rubin hanya cemburu… :) sedangkan tabaloon mengatakan kalau Andy Rubin butuh terapi akan pernyataannya ini +_+.

Sedangnykan Rob Senn mengatakan kalau Google sering sekali memberikan cap negatip terhadap produk yang belum diimplimentasikan oleh Google, dia mengambil contoh fitur Pinch to Zoom. Google mengatakan kalau satu jari lebih baik. Tapi apa yang kemudian terjadi, ketika Android sudah mendukung fitur itu akhirnya diimplementasikan juga firunya…

Dan masih banyak komentar sejenis di TUAW. Silahkan menuju tautan artikelnya aja untuk lebih jelasnya…

Tapi terlepas dari pernyataan Andy Rubin diatas, Andy Rubin juga respek dengan teknologi yang diperkenalkan Apple ini dengan memberikan pernyataan

In projecting the future, I think Apple did a good job of figuring out when the technology was ready to be consumer-grade

Jadi bagaimana menurut anda? Kalau saya sendiri “NO COMMENT for PUBLIC”. Yang lebih penting lagi Teknologi itu untuk dinikmati bukan untuk diperdebatkan… Toh saya masih sebatas pemakai belum menjadi developer.. Jadi yang terbaik dan baik saya pakai… gitu aja kok repooot.

Profil Andy Rubin di Wikipedia, Photo sumber dari Joi Flickr

Saya Tidak Percaya Telpon sebagai Asisten: Blunder Google (Andy Rubin) is a post from: ID-JAUHARI

Posts Related to Saya Tidak Percaya Telpon sebagai Asisten: Blunder Google (Andy Rubin)

  • Iklan Google Wallet Video

    Ini adalah iklan salah satu produk Google yang digadang2 akan menggantikan cara kita berbelanja esok hari, Google Wallet. Iklan yang dibintangi oleh Jason Alexander sebagai ...

  • Tetap Percaya

    Jikustik, adalah salah satu Band Jogja favorit saya, dan salah satu lagu favorit saya di album terbaru (Malam) adalah Lagu Tetap Percaya ini, Jadi bagi ...

  • How To Reset Google Apps Administrator Password

    Saya memiliki beberapa domain yang saya integrasikan dengan Google Apps, hal utama yang sangat saya suka dengan Google Apps adalah Aplikasi Emailnya yang GMail sekali. ...

  • WordPress itu bagus, Tapi…

    Anda pengguna WordPress? bagaimana? Nyaman? repot dengan sering update? Bingung Bikin atau menggunakan tema wordpress yang cocok? Lupakan semua itu. Karena sebentar lagi WordPress akan ...


Link to full article

Không có nhận xét nào:

Đăng nhận xét

Bài đăng phổ biến